You are currently viewing Film Harmoni di Kolkata International Film Festival
Sumber: Kolkata International Film Festival

Film Harmoni di Kolkata International Film Festival

Kolkata, 8 Desember 2024– Film Harmoni terpilih mengikuti kompetisi Kolkata International Film Festival (KIFF) ke-30, pada kategori Asian Select NETPAC AWARD. KIFF diselenggarakan pada tanggal 4-12 Desember 2024 dan merupakan Festival Film Internasional kedua yang diikuti oleh film Harmoni. Film ini disutradarai oleh Yuda Kurniawan, diproduseri oleh Catharina Dwihastarini, dan ditulis oleh Meisya Latief.  Film tersebut bertutur mengenai dua orang petani yaitu Made (60), petani rumput laut di Nusa Lembongan, Bali, dan Tuwarno (55), petani transmigran di desa Sari tani, Gorontalo. Mereka berdua mengalami tantangan  lingkungan karena adanya krisis perubahan iklim. Kisah ini diangkat dari kejadian nyata yang dituliskan dalam buku Sangia, Hui, Sang Hyang Dollar, dan Para Pembaca Bintang. Buku tersebut diterbitkan oleh GEF SGP Indonesia dan Terasmitra pada tahun 2021.

Sumber: Kolkata International Film Festival

Pada KIFF ke-30, film Harmoni berkesempatan di tayangkan sebanayak tiga kali, yaitu pada tanggal 8 Desember 2024 pukul 09.00 AM di PVR MANI SQUARE, tanggal 9 Desember 2024 pukul 01.30 PM di NANDAN II, dan tanggal 11 Desember 2024 pukul 09.00 AM di INOX SOUTH CITY.

KIFF ke 30 ini dihadiri oleh Catharina Dwihastarini, produser eksekutif film Harmoni. Beliau mengatakan di kesempatan jumpa pers bahwa beliau sangat bangga menjadi bagian dari proyek film Harmoni ini. “Harmoni menceritakan perjuangan kehidupan nyata masyarakat akar rumput yang menghadapi tantangan perubahan iklim. Ini menyoroti kekuatan dan kebijaksanaan masyarakat lokal di Gorontalo dan Nusa Lembongan, Bali. Saat mereka menghadapi perubahan iklim yang didorong oleh manusia dan pergeseran kekuatan alam”, tambahnya.

Catharina Dwihastarini-Produser Eksekutif Film Harmoni bersama peserta Kolkata International Film Festival

Film Harmoni mengisahkan manusia dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Seperti yang kita tahu, Pulau Bali terkenal dengan pariwisata dan ekosistemnya yang berkembang dan beragam. Hal ini memang menyumbangkan peningkatan ekonomi di Indonesia. Namun, apakah dinikmati oleh masyarakatnya?  “Ekonomi tumbuh tetapi tidak untuk masyarakat setempat,” kata Catharina Dwihastarini dalam press conference yang dilakukan pada tanggal 10 Desember 2024 di Nandan, Kolkata.

Catharina Dwihastarini-Produser Eksekutif Film Harmoni dalam Festival Diary (11/12/2024)

Kesempatan film Harmoni tayang dalam KIFF ke 30 ini semoga menjadi jalan baru untuk menggaungkan betapa perubahan iklim sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat lokal.

Piala Film Harmoni di Kolkata International Film Festival

 

 

Penulis dan Editor: Amelia Rina Nogo de Ornay